Monday, August 23, 2010

Remind ProFauna

Satwa liar tidak bisa bicara,
Namun kita bisa bicara dan berbuat untuk mereka.

Yup, itu adalah slogan yang diusung ProFauna (PF), lembaga independen yang bergerak di bidang perlindungan satwa liar dan hutan. Sebenarnya sudah sejak tahun 2003 Red terdaftar sebagai anggota, tetapi selama itu track record activity hanya pernah mengikuti 1x aksi di Bundaran HI tahun 2004. Itu pun Red lupa aksinya mengusung isu apa. Hehehe... Sejak aksi 2004 habis sudah, tidak pernah ikut serta dalam komunitas. Sampai takdir mempertemukan Red dengan dedengkot PF Jakarta di Sungai Ciberang November 2009(baca postingan "Ciberang Mangstab!). Akhirnya karena malu mengakui keanggotaan yang basi, pada saat backpackeran ke Bali, Red menyempatkan bertandang ke homebase PF Bali bertemu salah satu staff & daftar lagi jadi supporter :D. Jadi punya kaos logo 2 deh...



Nah, akhir-akhir ini ada isu penebangan hutan di Kapuas. Sampai-sampai masyarakat adat di sana meminta bantuan PF untuk menyuarakan unek-unek mereka. Simsalabim... PF mengimplementasikan unek-unek mereka melalui aksi "Stop penebangan hutan" di Bundaran HI bulan Agustus 2010 ini.



Red yang baru pernah sekali ikut aksi 2004, tergerak mau ikut serta. Segala hambatan disingkirkan, dan... Red memantapkan hati untuk gabung (Yeah!!!). Aktivitas berawal dengan dijemputnya Red oleh seorang supporter unik (hehehe, peace ah buat orangnya! ^^V) menuju kantor LASA (Lembaga advokasi Satwa) di Duta Kranji. Beberapa hari sebelumnya udah pernah kesana, tapi yah... maklumlah Red kan lemah spasialnya. Bisa-bisa nyasar muter-muter kalau ngga dijemput. Sampai di LASA, tidak lama kemudian datanglah seorang supporter juga yang membawa puluhan tusuk sate kambing. Yummy, mana saat itu belum makan. Sate kambing segera dihajarrr, itu pun masih ditambah makan nasi goreng keju setelah koordinasi. Heu2... Koordinasi dilakukan di LASA dan esok harinya... Semua supporter sudah siap beraksi! Poster dan banner "Stop Penebangan Hutan di Kapuas Kalimantan" terbentang dengan gagahnya. Ditambah 2 orang artis yang berperan sebagai manusia daun, biar lebih dapet esensinya. Selama kurang lebih 1,5 jam kami berdiri mematung di Bundaran HI. Thanks God cuaca hari itu mendukung, tidak terlalu panas. Jadi Red ngga takut pingsan, wkwkwk... Red hanya berharap, aksi kami kali ini ndak sia-sia. Semoga didengar pemerintah, dan akan ada tindak lanjut dari pemerintah untuk mencegah meluasnya penebangan hutan di Kapuas. Selain memang tempat tinggal satwa liar, hutan adalah aset lingkungan yang sudah semestinya dilestarikan & dijaga keutuhannya. Betul begitu bukan... :)