Monday, October 12, 2009

Jak-Japan Matsuri @ Monas

Di post sebelumnya, saia sudah sedikit membahas mengenai tiket acara ini. Tibalah saatnya untuk mengunjungi Monas, yang menjadi tempat perhelatan Jak-Japan Matsuri. Satu rombongan kami berisi 4 orang, yaitu: Lulu (one of my best pren), Mala (tetangga Lulu & temen TK saia), Agam (my youngest brotha’), dan saia sendiri. Untuk sampai ke Monas, dibutuhkan perjuangan lebih dari kami, karena apa? Bus yang menuju ke sana ternyata ngga ada yang muter di terminal, jadilah kami bertransit ria. Bus baru berjalan, saia mengecek camdig, huff… ada aja yang ketinggalan. Bukan camdig, tapi memorinya tertinggal di tas lain. Argh! Dengan sangat menyesal saia ubah format megapixel menjadi VGA supaya tetep bisa “cekrak cekrek” di sana. Sepanjang jalan selanjutnya kami isi dengan tidur…

Sampai di tempat acara, cuaca sedikit mendung tapi karena banyaknya pengunjung, hawa panas menyebar dimana-mana. Ngga’ salah panitia nyediain kipas untuk semua pengunjung, mana kipasnya berwarna merah  my favorite colour! ^_^


Pengintaian kami mulai dengan melihat stand2 makanan. Perut sudah mulai “krucuk2”, jadi hanya benar2 fokus mengintai makanan. Nasi kari, nasi goreng buntut, dan batagor jadi pilihan. Masih agak lapar, takoyaki produk Okirobox pun saia hajar! Hmmm… Baru kali ini makan takoyaki, enak lho rasanya. Seperti rasa cumi, dicampur bumbu2 semacam bawang, kecap, dll. Mantap lah!


Kami sempat berfoto dengan beberapa mascot produk. Sebut saja Mami Poko, Yakult & Nissin. Hal ini disebabkan cosplay2 yang berkeliaran dirasa kurang menarik untuk diajak berfoto. Giliran ada yang menarik (Red Google V), yg ngantri mo poto ngga abis2… Fiuhhh. Ngga jadi deh!

Untuk acaranya sendiri, seru… Ada 2 stage, big & small stage. Di small stage ada pertandingan Igo (semacam catur Jepang), stand Kingyo Tsukui (nangkep ikan pake jaring kecil) & Yoyo Tsuri (ngambil yoyo di air), en yg paling rame… demo pembuatan kue mochi. Para pembuat mochi ini lumayan perkasa lho, mukul2 ketan (bahan untuk membuat mocha) pake palu godam kayu yg gede banget, dah gitu mochi yg panas itu dibolak-balik pake tangan pas lagi dipukul-pukul pake palu godam. Kuat bener tangannya… Setelah itu, baru kue mochi dibentuk pake tangan.
Di big stage, ada berbagai penampilan seru. Kami mulai concern dari pertunjukan Galaxi Big Band yang beranggotakan orang-orang Jepang yg ok2 punya maen saxophone, terompet, & trombone nya. Musik mereka… waw! I fell in a wonderful garden & enjoyed the nature waktu denger permainan mereka. They have a sweet melody… Dilanjut dengan alunan suara merdu dari Sing Out Asia. Asli personilnya bening2 abisss. Mana pas lagi nonton di bagian ini, kami duduk bersebelahan dengan seorang cowo misterius yg ga lucu2 banget kl saia bilang. Tapi cukup membuat kedua teman saia heboh… After that, ada sambutan dari Pak Gubernur DKI Fauzi Bowo & Duta Besar Jepang. Nah setelahnya niy yang powerful bgt. Hono o Daiko. Apaan tuh? Mereka semacam grup yang seluruhnya beranggotakan wanita, memainkan alat music taiko (seperti bedug), dan menghasilkan irama yang teratur & bagus lah pokoknya. Kerennya, mereka memukul taiko sekitar stengah jam tanpa berhenti. What a superwoman group!!! Tangan mereka aja keliatan berotot smua.

Oh ya, sebelum kelupaan. Ada lagi niy yang menarik dsini… Ada Mikoshi! Yang memang sering ada di Matsuri ato festival2 Jepang. Mikoshi ini miniatur kuil yang dibawa-bawa oleh beberapa orang, di samping kuil mini itu juga ada sekitar 1-3 orang yang berdiri di sana sambil memegang kipas. Yah, kira2 begitu penjelasan singkatnya. Parade Mikoshi ini yang paling menarik perhatian pengunjung.

Terakhir, yang memang selalu ada di penutupan festival Jepang… Bon Odori! Mmm… Kalau saia cari di Google, Bon Odori ini semacam tarian rakyat untuk menghormati roh leluhur. Ada beberapa bagian pada tarian ini, saia pun belum begitu hafal, karena baru 2x menarikannya. Yang pertama di Gelar Jepang UI 2009 & kedua di Jak-Japan Matsuri ini. Lulu & saia sempat diwawancarai secara singkat (terpisah) oleh seoorang lelaki Jepang yang mengabadikan momen ini. Lulu ditanya “Tell me bout Bon Odori?” dan ia Cuma menjawab “I don’t know anything bout Bon Odori” Hahaha… Untungnya saia cuma ditanya “How can u dance Bon Odori?”, saia jawab “Coz I think Bon Odori dance is so easy”. Nyambung ga ya, masa bodo lah! Pake ditanya lagi “What’s ur favorite Bon Odori?”, saia panic karena ga tau sama sekali judul lagu pengiring tuh dance. Hmmm akhirnya saia jawab “Oh, this dance, this song, this one!”

Belum selesai menari, seorang teman tetangga Lulu yang lain (Yeni) menawarkan tumpangan sampai Bekasi. Wow, betapa beruntungnya kami! Secara, waktu sudah menunjukkan jam stengah 10 malam. Susah juga kalau harus naik bus. Overall, this festival is so interesting! Don’t want to lose next festival pastinya…

1 comment:

  1. wakakak..takoyaki khan emang terbuat dari tako,,tako is gurita wie..

    ini site-nya hono-o-daiko wie http://www.asano.jp/hono/
    mreka ternyata emang beranggotakan tiga orang cewe itu doank,,perkasa bgt..dah kliling dunia kmana-mana loh,,SUGOI ^^

    btw,,nunggu banget ney potonya,gak sabar >,<

    ReplyDelete